Rabu, 18 Januari 2012

Tanah Ambles Sirna Galih, Cigudeg

Sirnagalih Bisa Hilang
| Jumat, 16 Desember 2011 | 03:15 WIB

      BOGOR, KOMPAS - Kampung Sirnagalih di Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, terancam hilang. Penurunan tanah yang terjadi di sana semakin lama semakin dalam. Dari pengamatan awal, potensi longsoran tanah diperkirakan mencapai belasan ribu meter kubik. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor segera meminta bantuan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana untuk meneliti potensi pergeseran tanah di sana. Kepala Bidang Air Bawah Tanah dan Mitigasi Bencana Geologi, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bogor, Ridwan Samsudin, Kamis (15/12), langsung memantau sejumlah retakan tanah di Sirnagalih. Menurut Ridwan, penelitian tersebut diperlukan untuk melihat potensi kerawanan dengan lebih detail, termasuk apakah berpotensi terjadi di perkampungan lainnya di sekitar bukit itu. Estimasi volume longsor itu, kata Ridwan, diambil dari panjang retakan yang mencapai sekitar 200 meter dan lebar 300 meter. Kedalaman tanah yang retak diperkirakan 3-5 meter.
”Kalau dikalkulasikan dengan truk pengangkut galian, selesa tronton yang bisa mengangkut 22 meter kubik bisa mencapai 100 tronton. Tetapi, bisa lebih kalau kedalaman tanahnya sampai 8 meter,” tutur Ridwan.
Kerusakan rumah warga memang lebih parah dibanding pada Selasa. Rekahan tanah membuat tembok rumah warga yang ambruk semakin banyak. Penurunan tanah yang tadinya hanya beberapa sentimeter sudah 15-20 sentimeter. Sudah ada 32 rumah yang rusak parah.
Menurut dia, warga harus segera direlokasi karena tidak memungkinkan mempertahankan perkampungan itu.
Sejauh ini, sebanyak 223 warga sudah mengungsi. Mereka menghuni tenda yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Bogor. Namun, jumlah tenda masih terbatas sehingga beberapa keluarga terpaksa bergabung dalam satu tenda.
Pakar konservasi tanah dan air Institut Pertanian Bogor, Dr Kukuh Murtilaksono, berpendapat, longsoran bisa disebabkan paduan antara luncuran tanah akibat beban berlebih akibat air dan landasan luncuran dari batu andesit, serta pergerakan batuan di bawah tanah.
”Dari peta geologi, saya melihat ada sesar minor di sekitar kawasan itu. Jadi, warga harus segera direlokasi,” tegasnya.
Kepala Desa Sukaraksa Atma Wijaya mengatakan, pihaknya bersama camat sudah mengusulkan relokasi, dan tinggal menunggu keputusan Pemkab Bogor. Dia juga mengungkapkan sudah mencari beberapa lahan relokasi yang memungkinkan.
(GAL)

Foto kondisi retakan tanah di pemukiman warga Kp Sirna Galih









Kondisi Pengungsi Tanah Ambles di Cigudeg Memprihatinkan

Headline News / Nasional / Kamis, 12 Januari 2012 04:23 WIB

Metrotvnews.com, Bogor: Kondisi ratusan pengungsi tanah ambles di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kini semakin memprihatinkan. Para pengungsi masih hidup di tenda-tenda.

Tenda-tenda pengungsian warga Kampung Sirna Galih, Desa Sukaraksa, Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu berada di atas perbukitan yang jaraknya sekitar satu kilometer dari kampung mereka.

Namun setelah sebulan lamanya berada di tenda pengungsi, justru kondisi kesehatan pengungsi semakin menurun.

Sementara itu, peristiwa bergesernya tanah di kampung, setiap harinya bergerak secara perlahan. Berdasarkan pantauan Metro TV di lokasi, tanah di perkampungan telah bergeser sekitar 30 sentimeter dan ambles dengan kedalaman satu meter. Warga sekitar khawatir longsor datang tiba-tiba.(RIZ)

foto - foto korban tanah ambles di pengungsian






Tidak ada komentar:

Posting Komentar